Minum supplemen product biasanya dianjurkan untuk meningkatkan kecukupan gizi dan menambah energi. Namun, yang perlu Anda tahu, menurut ahli penyakit, dr. Bambang Djarwoto, Sp.P.D., KGH, selain bahan-bahan dari tumbuhan, asam amino, dan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kecukupan gizi (AKG), suplemen (khususnya yang jenisnya untuk menambah energi) juga mengandung kafein, taurin, mineral, dan glukosa
Bambang juga menambahkan, Badan POM sebagai badan pengawas obat dan makanan tidak menggolongkan berbagai produk suplemen sebagai obat. Karena itu, terkait dengan aspek perizinan untuk produksi dan pengontrolan peredarannya tidak seketat obat. “Diperlukan sikap kehati-hatian saat mengonsumsinya secara bebas. Sebab, dalam suplemen (terutama suplemen energi) terdapat beberapa kandungan kimia yang tidak baik bagi kesehatan."
Kandungan taurin saja, menurut Bambang, hingga kini masih diragukan keamanannya, apalagi jika dikonsumsi setiap hari. “Uji coba pada hewan, dengan memberikan minuman yang mengandung dosis taurin 462 mg/kgbb per hari, dapat menimbulkan penumpukan lemak pada bagian hati,” kata Bambang.
Masalahnya, suplemen energi bersifat dose-dependence, yakni makin banyak dikonsumsi, risiko untuk mengalami gagal ginjal kronik terminal juga makin tinggi.
Maka itu, sebelum mengonsumsi supplemen product energi, Anda perlu melihat kondisi tubuh dan manfaat yang diinginkan. "Cermati komposisi dan daftar bahan-bahan yang terkandung. Pastikan produk tersebut tertulis dalam bahasa Inggris atau Indonesia sehingga dapat terbaca dengan jelas.
“Perhatikan benar lokasi produk tersebut dibuat karena pencantuman tersebut dapat menyatakan bahwa lebih dari 50% bahan dan seluruh proses dilaksanakan di negara yang tertera,” ujar Bambang, seperti yang dikutip situs Universitas Gadjah Mada.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar