Disfungsi ereksi pada kasus nyeri gigi, diduga terjadi akibat penghambatan atau penekanan pada syaraf parasimpatis sehingga tidak mampu melepaskan neurotransmitter pada otot polos korpus kavernosum yang selanjutnya menyebabkan dilatasi pembuluh darah perifer. Selain itu, otak di daerah thalamus dan hypothalamus sudah penuh dengan sensasi nyeri sehingga daerah tersebut tidak mampu mempersepsi sensasi seksual yang diterima, baik
Akibatnya, sensasi tersebut tidak dapat diteruskan ke serabut syaraf desenden menuju pusat ereksi di daerah segmen torakolumbal. Dari penelitian ini ditemukan, nyeri gigi akibat pulpitis akut, periodontitis akut dan hiperemia pulpa memengaruhi rangsang seksual sehingga frekwensi hubungan seksual menjadi berkurang secara nyata.
Bahkan pada kasus pulpitis akut dan periodontitis akut, hubungan seksual pada minggu pertama dan kedua berkurang antara 90 -97 persen. Sementara itu, pada penderita periodontal abses, meskipun dapat melakukan hubungan seksual tetapi aktivitas bercumbu dalam hubungan seksual menurun secara nyata. Ini berarti, kualitas hidup seseorang dapat terpengaruh akibat nyeri gigi. Oleh karena itu kalau perlu sempatkan diri ke klinik perawatan, karena itu akan memberikan solusi gigi yang menyangkut kesehatan lain. Kalau memang merawat dengan baik dari awal yah mungkin tidak perlu rutin ke klinik perawatan.
id.shvoong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar